puisiku adalah jiwaku
bagai energi quasar di semesta
menari liar mengitari galaksi
memuja bintang dan cahaya abadi
kata demi kata lalu-lalang di ruang batinku
acak di ruang kuantum heisenberg mayaku
ah, terlalu cepat berlalu!
jangan pergi!
aku rindu kamu
aku dan puisiku
adalah ledakan quasar di semesta
di ruang tak berhingga
hai kekasih liarku sang penjelajah waktu!
ke manakah kita akan berlalu?
mengitari galaksi?
memuja bintang dan cahaya abadi?
aku dan puisiku
tak perlu kau pahami
karena itu jelajahku
di pusaran semesta
puisiku adalah jelajahku
menembus makna tak berhingga
di pusaran sang waktu
(Pekanbaru 04,september,2014)